AMURANG, MINAHASA SELATAN – Bupati Minahasa Selatan, Frangky Donny Wongkar, secara resmi melantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Minahasa Selatan, Kamis (09/10) sore tadi.
Dalam acara yang digelar di Hotel Sutan Raja Amurang itu, Wongkar menekankan peran vital Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat, seiring dengan diperkenalkannya konsep baru layanan kesehatan melalui Enam bidang standar minimal”.
Dalam sambutannya, Bupati Wongkar menyatakan bahwa Posyandu bukan lagi hanya sebatas tempat penimbangan balita, melainkan sebuah pusat pelayanan terpadu yang komprehensif.
“Posyandu adalah ujung tombak pelayanan dasar di tengah-tengah masyarakat. Dengan konsep baru 6 Minimal’, kita mentransformasi Posyandu untuk tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga pada enam bidang layanan esensial,” ujarnya.
Keenam bidang yang dimaksud merupakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup layanan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta ketenteraman dan ketertiban umum. Konsep ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat secara holistik di tingkat desa dan kelurahan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Wongkar menekankan pentingnya peningkatan kapasitas para pembina dan kader Posyandu.
“Bimbingan teknis (Bimtek) akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan program dan kegiatan di keenam bidang tersebut. Koordinasi yang solid di semua tingkatan Posyandu, dari kabupaten hingga desa, mutlak diperlukan,” tegasnya.
Komitmen Bersama Atasi Stunting, Kumelembuai Jadi Sorotan
Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian utama dalam arahan Bupati adalah percepatan penurunan angka stunting. Wongkar mengajak seluruh jajaran yang baru dilantik untuk membangun komitmen bersama dalam upaya pencegahan stunting di Minahasa Selatan.
Ia secara khusus menyoroti Kecamatan Kumelembuai sebagai salah satu wilayah yang masih memiliki angka kasus stunting yang tinggi. Data menunjukkan bahwa Kumelembuai menjadi salah satu lokus audit kasus stunting di Minahasa Selatan, di tengah tren prevalensi Stunting.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Sosialisasi mengenai pentingnya asupan makanan bergizi dan pola asuh yang benar harus terus digencarkan hingga ke tingkat keluarga,” kata Bupati.
Lebih lanjut, Wongkar berharap agar para pengurus Posyandu yang baru dapat menjadi motor penggerak partisipasi masyarakat.
“Tugas saudara-saudari adalah membangun kesadaran masyarakat untuk aktif datang dan memanfaatkan layanan di Posyandu. Ajak mereka, berikan pemahaman, dan pastikan Posyandu benar-benar dirasakan manfaatnya,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas kerja keras para kader, Bupati Franky Wongkar juga membawa kabar gembira. Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan akan segera menyalurkan dana operasional bagi para kader Posyandu.
“Sebagai wujud perhatian pemerintah daerah, dana operasional bagi para kader akan segera dicairkan, terhitung untuk periode April hingga Desember,” pungkasnya.
Dengan pelantikan tim pembina dan arahan yang komprehensif ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berharap dapat menciptakan akses kesehatan yang lebih merata dan berkualitas, serta mempercepat terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera. (dou)
Tinggalkan Balasan