AMURANG, SorotanNews.com— Di tengah hiruk pikuk pembangunan daerah, peran perempuan kerap menjadi barometer kemajuan. Di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), upaya untuk memastikan pilar ini kokoh terus digencarkan. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemkab Minsel baru saja menuntaskan babak akhir dari rangkaian agenda penting di tahun 2025: Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Perempuan.

Pekan lalu, Kecamatan Suluun Tareran menjadi saksi penutup dari kegiatan masif ini. Bukan sekadar seremoni, acara yang digelar oleh DP3A ini sekaligus menjadi puncak pengukuhan 13 kecamatan yang telah rampung melaksanakan program serupa. Dari total 17 kecamatan yang ada, angka ini menunjukkan capaian signifikan dan komitmen serius pemerintah daerah.

Jalinan Sinergi yang Berbuah Hasil

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemkab Minsel, dr. Erwin Schouten, hadir dan tak mampu menyembunyikan apresiasinya. Dalam sambutannya, ia secara khusus menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah kecamatan.

“Tentu ini ada sesuatu kinerja sinergitas antara pemerintah daerah dan kecamatan dalam menyukseskan program sosialisasi Penguatan Lembaga Penyedia Pemberdayaan Perempuan,” ujar dr. Schouten.

Pernyataan ini bukan isapan jempol. Dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kecamatan diakui menjadi kunci vital dalam kelancaran sosialisasi. Jembatan komunikasi yang terjalin erat antara DP3A dan aparat di tingkat kecamatan membuktikan bahwa urusan pemberdayaan perempuan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas satu dinas semata.

Harapan pada Kekuatan Baru

Sosialisasi yang intensif ini dirancang untuk memperkuat fondasi kelembagaan perempuan di tingkat akar rumput. Lembaga-lembaga ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyalurkan aspirasi, program, serta memastikan perlindungan dan hak-hak perempuan terpenuhi.

“Kami berharap kegiatan ini akan sangat membantu dalam memperkuat lembaga penyedia pemberdayaan perempuan,” tutup dr. Schouten.

Dengan rampungnya agenda di Suluun Tareran, Kabupaten Minsel kini memiliki amunisi kelembagaan yang lebih kuat di 13 wilayahnya. Ini bukan akhir, melainkan awal dari fase implementasi. Lembaga-lembaga yang dikukuhkan kini mengemban tugas berat namun mulia: menjadi agen perubahan yang mendorong kemandirian ekonomi, partisipasi politik, dan perlindungan sosial bagi seluruh perempuan Minsel.

Semangat yang diusung oleh DP3A Minsel ini menjadi cerminan bahwa masa depan suatu daerah terletak pada seberapa kuat dan berdayanya kaum perempuannya. Minsel kini bergerak maju, dengan pilar-pilar pemberdayaan yang semakin kokoh dan terawat. (*)