AMURANG, SorotanNews.com —MODE angkutan sampah yang melayani secara langsung dari sumber-sumber sampah seperti rumah tangga atau secara door to door dari gang satu ke gang lainnya mulai diterapkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Minsel. Meskipun penerapan program ini baru tahap uji coba tapi setidaknya kebijakan ini pantas diapresiasi sebagai langkan terobosan pengolahan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Minsel Roi Sumangkut mengatakan di masa uji coba ini baru akan melayani 7 kelurahan yang berada di pusat kota dan sekitarnya.
“Layanan jemputan sampah secara langsung ini akan dimulai Senin pekan depan,” ungkap Sumangkut.
Menurutnya masa uji coba ini akan berlangsung selama satu pekan. Untuk selanjutnya kita lakukan evaluasi.
“Dari hasil evaluasi kita akan lihat apa kendala krusial di lapangan. Setelah itu kita sesuaikan lagi. Kalau sudah clear samua tentu akan ditingkatkan layanannya menjangkau ke skop yang lebih luas lagi. Begitu secara bertahap,” katanya.
Moda angkutan sampah yang digunakan ialah pick up jenis L-300 yang pengadaannya dilakukan tahun 2025 ini.
“Ada tiga unit yang siap beroperasi. Ini akan melayani 7 kelurahan yang masuk sebagai pilot projek,”
Ia juga tak lupa menjelaskan perihal mekanisme angkutan sampah termasuk rute yang telah ditetapkan pada rapat koordinasi bersama sejumlah stakeholder terkait.
“Sampah sudah harus dipilih sebelum dijemput. Sampah-sampah itu akan dibawah ke DPU untuk diproses. Untuk sampah residu yang tidak memiliki nilai ekonomi; seperti popok, Styrofoam dan lain-lain langsung dibawa ke TPA,” urainya.
Mengenai jadwal pengangkutan sampah pada masa ujicoba ini dilakukan setiap hari. Kecuali hari Minggu.
“Ada dua trip setiap hari. Trip I itu mulai pukul 05.00-07.00 WITA. Sementara trip II itu pada pukul 09.00 – 11.00 WITA,” tandasnya.
Untuk trip pertama di hari Senin itu akan dilayani kelurahan Ranomea. Kemudian trip II kelurahan Rumoong Bawa. Selasa trip pertama melayani rute Pondang, trip dua Bitung dan Lewet. Pun selanjutnya untuk hari Rabu, trip pertama Buyungon, trip kedua Kawangkoan Bawa.
“Kamis trip pertama Ranomea, trip kedua Rumoong Bawa. Jumat trip I Pondang, trip II Bitung dan Lewet. Sabtu trip pertama Kawangkoan Bawa, kedua Buyungon,” kuncinya.
Diketahui rapat koordinasi perihal pengelolaan sampah itu dipimpin langsung Sekretaris Daerah Glady Kawatu, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat teras lainnya seperti asisten I Benny Lumingkewas, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Camat Amurang Timur, Plt Camat Amurang Barat, Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Bapenda, Kepala Bidang (Bapelitbang), Sekcam Amurang dan para lurah dari tuju kelurahan yang masuk pilot projek, serta pihak outsourcing seperti PT. Merpati Putih dan Forsepsi PT. Pegadaian. (*)
Tinggalkan Balasan