AMURANG, SorotanNews.com — PERILAKU Bullying bisa terjadi di mana saja dan menimpa siapa saja. Tidak terkecuali di lingkungan sekolah. Korbannya bisa siswa pun dengan pelaku. Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemkab Minsel dr Erwin Schouten mengajak siswa dan guru untuk berani speak up dan melaporkan jika ada kejadian bullying di lingkungan sekolah. 

“Apabila ada siswa yang menjadi korbannya silahkan dilaporkan ke DP3A Pemkab Minsel,” ungkap Schouten.

Ia tak menampik beberapa tahun belakangan ini pihaknya banyak menerima aduan perilaku kekerasan secara verbal maupun non verbal yang dilaporkan pihak orang tua siswa.

“Tugas kita semua memastikan supaya perilaku bullying tidak terjadi di sekolah. Baik siswa, orang tua murid para guru dan seluruh stakeholder berkepentingan untuk mendorong lingkungan sekolah jauh dari perilaku bullying,” harapannya.

Menurutnya lingkungan sekolah harus aman, nyaman dan jauh dari perilaku saling bullying bahkan kekerasan.

“Semua setara. Mendapat perlindungan yang maksimal. Baik guru maupun siswa harus aman dan terhindar dari berbagai rasa takut dalam proses belajar mengajar,” tandasnya.

Dia melanjutkan ada tiga hal yang wajib di ingat oleh siswa maupun guru sehingga tidak terjadi kekerasan maupun bullying. Pertama tidak memukul siswa lainnya apalagi sampai menciderai secara fisik. Tidak boleh menendang, menampar, memukul menggunakan benda tumpul maupun mebawa Sajam di sekolah.

Kedua, bagi siswa perempuan sedapat mungkin sehingga menghindari dari perilaku orang di sekitar yang menyentuh tubuh dalam kondisi-kondisi tertentu untuk menghindari bahayanya pelecehan.

Ketiga, apabila dalam situasi tidak aman atau darurat silahkan menghindari lalu melaporkannya ke pihak sekolah.

“Kalau ada perkelahian jangan ikut-ikutan,” pesannya. (*)