Catatan Jurnalis Oleh : Douglas Panit (Pemimpin Redaksi SorotanNews.com)

SORE itu, Rabu (17/12/2025), udara di Amurang terasa lebih sejuk dari biasanya. Di dalam Aula Waleta, Kantor Bupati Minahasa Selatan, suasana khidmat begitu terasa. Wangi cemara dan pendar cahaya dekorasi Natal menyambut setiap tamu yang datang. Namun, lebih dari sekadar seremoni tahunan, pertemuan hari itu adalah potret tentang hangatnya jalinan “tali kasih” antara pemimpin dan rakyatnya.

Perayaan Menyambut Natal Yesus Kristus Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan kali ini terasa istimewa. Pasalnya, acara ini dirangkaikan dengan Safari Natal Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Sebuah momentum yang bukan hanya soal perayaan, tapi tentang sinergi yang membumi.

Di bawah tuntunan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pendeta Wanly Karundeng, M.Th., suasana berubah hening. Dalam khotbahnya, Ketua BPMJ GMIM Talita Kum Pondang itu mengingatkan bahwa Natal adalah momentum memperkuat iman dan persaudaraan.

Duduk di barisan depan, Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, S.H., dan Wakil Bupati Brigjen TNI (Purn.) Theodorus Kawatu, S.I.P., tampak khusyuk mengikuti prosesi ibadah. Di samping mereka, hadir tamu kehormatan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, bersama Ketua TP-PKK Sulut, Ibu Anik Fitri Wandriani.

Kehadiran para tokoh penting, termasuk Irjen Pol. Dr. Roycke Harry Langie (Kapolda Sulut) dan deretan petinggi TNI, seolah menegaskan satu pesan: keamanan dan kedamaian adalah fondasi utama pembangunan.

Nostalgia dan Harapan

Ada pemandangan menarik saat sosok Drs. Ramoy Markus Luntungan hadir di tengah undangan. Sebagai mantan Bupati Minsel periode 2005-2010 yang kini menjabat Komisaris Utama Bank SulutGo, kehadirannya membawa nuansa nostalgia sekaligus simbol keberlanjutan estafet pembangunan di tanah Minsel.

Bupati Franky Wongkar, dalam sambutannya, tak henti-hentinya mengucap syukur. Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Pemerintah Provinsi yang terus mengucurkan program strategis—mulai dari infrastruktur hingga pendidikan—untuk masyarakat Minsel.

“Ini adalah wujud nyata sinergi. Kita tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan bersama-sama menghidupi nilai kasih untuk Minahasa Selatan yang rukun dan diberkati,” ungkapnya.

Natal di Aula Waleta hari itu tidak hanya berhenti pada doa dan nyanyian pujian. Kasih itu mewujud secara konkret melalui tangan Gubernur Yulius Selvanus. Satu per satu bantuan diserahkan, mulai dari kursi roda untuk lansia, alat bantu bagi penyandang disabilitas di Panti Permuti, hingga santunan duka BPJS Ketenagakerjaan.

Bagi Kelompok Tani Mapalus Jaya dan Kinamang, Natal tahun ini membawa “berkat teknis” berupa mesin pemipil jagung dan traktor roda empat. Bantuan bibit kelapa, pala, hingga alat pandai besi menjadi simbol bahwa pemerintah ingin masyarakatnya berdaya dan mandiri di tahun yang baru.

Saat acara berakhir, jabat tangan erat antarpejabat dan masyarakat menjadi penutup yang manis. Safari Natal ini bukan sekadar kunjungan kerja formal, melainkan jembatan hati untuk memastikan bahwa di tengah hiruk-pikuk pembangunan, nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial tetap menjadi prioritas utama.

Sore itu, dari Aula Waleta, sebuah pesan kuat dikirimkan ke seluruh penjuru Sulawesi Utara: bahwa dengan rukun dan bersatu, Minahasa Selatan siap menyongsong masa depan yang lebih sejahtera. (*)