MANADO, SorotanNews.com — TUNTAS sudah proyek pembangunan gedung pendidikan terpadu Politeknik Negeri Manado (Polimdo). Civitas akademika Polimdo pun menyambut gembira.
Perampungan gedung terpadu yang ditangani Kementrian PU-PR itu, ditandai dengan soft opening, yang digelar Selasa (13/4) kemarin.
Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA berharap, rampungnya seluruh proyek sarana dan prasarana gedung pendidikan terpadu bisa menjawab keluhan civitas akan kurangnya fasilitas selama ini.
Alelo berharap sebagai kampus yang berkonsentrasi pada bidang vokasi, Polimdo berkomitmen mencetak sumberdaya manusia yang handal dan siap pakai pada dunia kerja.
“Kami tidak menuntut banyak. Hanya bagaimana Polimdo mencerdaskan anak bangsa dengan kualitas yang semakin tahun semakin meningkat,” harapan Alelo saat di hadapan civitas Polimdo.

Kehadiran gedung pendidikan terpadu, kata Alelo akan memberikan pengaruh besar terhadap pengembangan kapasitas dan kualitas Polimdo di masa mendatang.
“Terima kasih kepada pemimpin Polimdo terdahulu yang telah memberikan warisan berharga kepada kita semua. Tugas kita saat ini merawat gedung tersebut. Kami telah membuat aturan untuk tidak membuat lubang di gedung Pendidikan Terpadu,” ungkapnya.
Soal peresmian gedung tujuh lantai tersebut, Direktur Alelo mengatakan masih menunggu petunjuk Presiden Joko Widodo atau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, mantan Direktur Polimdo periode 2008-2016 Ir Jemmy Rangan MT, Direktur Polimdo periode 2016-2020 Ir Ever Slat MT, Wadir I Dr Tineke Saroinsong SST MEng, Wadir II Susy Marentek SE MSA, Wadir III Selvy Kalele SE MSi, Kajur Teknik Elektro Olga Engelien Melo SST, Kajur Teknik Sipil Deska Nicolaas ST MT, Kajur Teknik Mesin Niko Pinangkaan ST MT, Kajur Akuntansi Ivoletti Walukow SE MSi, Kajur Administrasi Bisnis Martine Lapod SE MSi dan Kajur Pariwisata Dr Bernadain Polii SPd MPd.
Diketahui, gedung kebanggaan Polimdo yang memiliki fasilitas utama 48 ruang kelas, 2 ruang kuliah teater, perpustakaan dan hall perpustakaan, 6 ruang transfer dosen, 10 ruang laboratorium, lobby utama, hall utama, dan teras drop off itu, sempat terhenti pembangunannya sejak 2016 lantaran keterbatasan biaya.
Bangunan dilengkapi dengan 2 unit lift dengan kapasitas 10 dan 14 orang, daya listrik 555 KVA, generator set 450 KVA, ground water tank, dan rumah pompa. (douglas)


Tinggalkan Balasan