Minut- Pengendera sepeda motor bernama Jelli Sadinda mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan Ir Soekarno, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). Pemotor yang ditemukan terpental di jalan, belakangan dikira jadi korban kekerasan dengan senjata tajam jenis parang.

“(beredar korban dianiaya) Untuk dugaan itu kami menerima laporan dari istrinya bahwa berdasarkan keterangan istrinya korban mengalami kecelakaan tunggal dan luka benturan di kepala,” kata Pejabat Sementara Kanit Gakum Polres Minut, Bripka Robert Supari, ketika dikonfirmasi, Kamis (22/9/2022).

Insiden laka tunggal itu terjadi di ruas jalan raya Ir Soekarno, Desa Maumbi Kecamatan Kalawat, Minut Sulut, pada Rabu (21/9). Saat itu pemotor bergerak dari arah Manado menuju arah Bitung. Pada saat di jalan pulang ke rumah, korban lalu mengalami kecelakaan di ruas jalan tersebut.

Menurutnya akibat peristiwa tersebut, korban lalu dibawa ke rumah sakit Sentra Medika Minut dengan kondisi tidak sadarkan diri. Namun untuk saat ini korban telah mendapatkan tindakan medis.

“Akibat dari kecelakaan tersebut lelaki Jelli Sadinda mengalami benturan di kepala dan rawat di RS. Sentra Medika,” katanya.

Robert menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait dengan penyebab kecelakaan tersebut.

Kendati begitu, pihaknya menduga pemotor tersebut mengalami kecelakaan akibat kecapean.

“Mungkin kecapean, karena keseharian beliau bekerja sebagai tukang senso atau tukang potong kayu,” katanya.

Selanjutnya dia menyebut sejauh ini pihaknya tidak mendapati ada bukti -bukti dugaan kekerasan dengan senjata tajam. Kemudian untuk parang yang ditemukan di TKP merupakan milik korban.

“Masyarakat menemukan parang di lokasi, tapi berdasarkan keterangan istrinya itu milik korban,” katanya.

Ditanya terkait luka akibat kecelakaan tersebut, pihaknya menyebut bahwa korban mengalami luka serius di bagian kepala.

“Korban mengalami benturan di kepala. Kalau untuk luka di bagian badan untuk sementara kami belum tahu persis. Namun kami akan segera cek,” pungkasnya.