AMURANG, SorotanNews.com — Ayo selektif gunakan obat dan makanan dikumandangkan Ketua Komisi IX DPR-RI Felly Esterlita Runtuwene, saat menggelar sosialisasi penggunaan makanan, obat-obatan dan kosmetik bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado, Jumat (26/2) siang tadi.

Agenda sosialisasi yang dipusatkan di Desa Rumoong Bawa Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan itu bertujuan mengajak masyarakat selektif menggunakan obat dan makanan.

“Ini merupakan kegiatan kemitraan antara Komisi IX, Badan POM dan Balai POM. Tujuannya adalah memberikan komunikasi informasi kepada masyarakat tentang cara menggunakan obat-obatan dan makanan secara aman,” ungkap Felly di hadapan awak media pasca kegiatan sosialisasi.

Politisi Nasdem yang dikenal getol berjuang untuk kepentingan publik itu menyatakan selama ini mayoritas masyarakat malas tahu dengan apa yang dikonsumsi atau digunakan sebagai makan dan obat. Tanpa memerhatikan dampak negatifnya.

“Banyak warga kita kurang selektif menggunakan makanan dan obat-obatan. Oleh karena itu pemerintah hadir melalui program-program edukasi semacam ini. Ini dimaksudkan supaya warga kita terhindar dari bahaya karena menggunakan makanan yang kadaluwarsa dan obat-obatan yang tidak memenuhi standar. Selain itu pun dengan kosmetik. Jangan suka dibohongi terutama bagi perempuan harus cek betul kosmetik yang akan digunakan,” ingat Runtuwene.

Legislator Senayan asal Minsel itu pun memastikan bahwa pihaknya bersama BPOM akan terus melakukan sosialisasi. Dengan begitu, FER begitu ia familiar disapa berharap masyarakat bisa mengawasi dirinya sendiri tentang bagaimana cara menggunakan makanan, obat-obatan dan kosmetik sesuai standar ketentuan yang berlaku.

“Ini penting bagi masyarakat kita harus diingat-ingat kalau membeli sesuatu tolong perhatikan produk secara baik-baik. Lihat masa berlakunya. Jangan sampai kadaluarsa. Kemasan jangan sampai sudah rusak. Apalagi kosmetik ya. Harus cerdas memilih,” pesannya lagi.

Sebagai wakil rakyat yang memiliki tanggungjawab moral kepada publik FER mengaku bawahwa dirinya sebagai Ketua Komisi IX DPR-RI bersama jajarannya akan terus mendorong pemerintah untuk gencar melakukan edukasi dan informasi kepada masyarakat terkait pengawasan obat, makanan dan kosmetik. Tidak hanya kepada orang dewasa, tapi juga akan menyasar ke sekolah-sekolah.

Di sisi lain Felly dalam kesempatan tersebut juga tak lupa menekankan agar kita serius dalam mengatasi masalah stunting yang lebih dikenal dengan pertumbuhan bayi dan balita yang terhambat karena gizi buruk dan infeksi yang berulang.

“Penanganan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, tidak hanya dibebankan pada keluarga, namun juga perlu melibatkan komunitas yang ada sebagai bagian pendukung keluarga. Peran desa sebagai perwakilan pemerintah terdekat pada lapisan terbawah juga menjadi bagian terpenting dalam memantau hal-hal yang terjadi di masyarakat. Namun komunitas-komunitas lainnya seperti komunitas gereja yang memiliki basis terkuat dan terdekat dengan keluarga agar turut serta dalam memantau berbagai isu yang terjadi di masyarakat, termasuk stunting”, imbuhnya.

Sementara itu, pihak perwakilan BPOM Manado Agung Kurniawan, menjelaskan sosialisasi yang dihadiri sekira 275 peserta itu semata-mata sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat agar dapat terhindar dari konsumsi obat dan makanan illegal yang tidak terjamin keamanannya.

“Pengawasan obat dan makanan tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini oleh BPOM salah satunya, namun juga oleh masyarakat sebagai konsumen dapat ikut mnegawasi peredaran obat dan makanan dengan mengenali ciri-ciri obat dan makanan yang aman dan telah terdaftar. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat terhindar dari konsumsi obat dan makanan illegal, ” tandasnya.

Sebagai salah satu narasumber Dra Tamim, Apt yang juga merupakan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya bidang infokom Balai Besar POM di Manado menjelaskan  fungsi BPOM dalam hal ini yang dilaksanakan oleh BBPOM di Manado sebagai perwakilan di daerah.

“Pengawasan sejak produk didaftarkan hingga beredar, Penindakan bagi pelaku pembuat dan pengedar obat dan makanan ilegal, serta Pemberdayaan Masyarakat melalui edukasi dengan tujuan meningkatnya pengetahuan serta pendampingan bagi UMKM produsen obat dan makanan menjadi tugas pokok BBPOM di manado dalam memantau peredaran obat dan makanan di Sulawesi Utara”, jelas Sarinah.

Sambunya dalam hal menentukan keamanan dan mutu obat dan makanan, BBPOM di Manado telah dilengkapi Laboratorium yang telah tersertifikasi oleh KAN melalui pelaksanaan ISO 17025 : 2017 terkait laboratorium sehingga dapat terjamin validitas hasil ujinya. Tentunya pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut diimbangi dengan peningkatan integritas dan kompetensi pegawai BBPOM di Manado agar selalu dapat mengimbangi perubahan yang sangat cepat di era digital saat ini.

Sebelumnya di akhir sesi sosialisasi Ketua Komisi IX Felly bersama BPOM Manado juga tak lupa memberi simulasi bagimana caranya supaya masyarakat terlibat aktif melakukan pengawasan obat dan makanan.

Caranya sederhana yakni cukup dengan memperhatikan Cek KLIK. Cek; Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluwarsa atau disingkat jadi Cek KLIK.

Cek Kemasan penting dilakukan untuk mengetahui dan memastikan kemasan produk dalam kondisi baik.

Kemudian untuk Label, Sem minta masyarakat baca informasi produk yang tertera pada labelnya dengan cermat sebelum menggunakannya.

Lalu Izin Edar. Pastikan produk tersebut memiliki izin edar dari Balai POM. Izin Edar dapat dicek melalui aplikasi android Cek BPOM. Kalau produk yang tidak berlabel maka hubungi kami, saya akan kirim tim untuk periksa produk yang ditemukan tidak berlabel. (douglas)