MANADO — Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIX Gereja Kalvari Pentaskosta Missi di Indonesia (GKPMI) resmi bergulir. Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Pontus Sitorus membuka secara resmi agenda Munas yang akan berlangsung selang 14-17 Maret mendatang, Senin (14/03) kemarin.

Sitorus berharap warga gereja harus ambil bagian dan berperan aktif dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.


“Gereja harus berupaya terus mengambil peran dalam seluruh sisi kehidupan,” kata Sitorus di sela-sela pembukaan Munas di Hotel Peninsula Manado.


Dalam kesempatan itu, Dia mengatakan Munas harus dimaknai tak semata urusan siapa menjadi badan pengurus dan menjadi apa. Jauh dari sekedar itu menurutnya ada refleksi penting bagaimana GKPMI dapat berperan dan memperjuangkan kepentingan umum.


“Artinya siapapun yang menakodai GKPMI adalah kehendak Tuhan. Sehingga lima tahun kedepan ada lompatan baru bagi kepentingan banyak orang,” ujarnya.

Dia pun mengapresiasi dan menilai kerja-kerja panitia pelaksana. Menurutnya kegiatan tersebut telah sukses digelar dan sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Meski begitu dia berharap kegiatan yang berlangsung kurang lebih 3 hari ini harus mampu menghasilkan keputusan-keputusan organisasi yang mengutamakan kepentingan banyak orang.


“Menyambut baik karena persiapannya terlihat bagus, dan berharap menghasilkan keputusan terbaik sehingga tercapai sasaran yang ingin dicapai,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) GKPMI Pdt Alexander Sasauw menyebutkan agenda Munas kali ini dihelat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab digelar di tengah Pandemi Covid-19. Kendati begitu Ia mengaku pihaknya tetap optimis bahwa ini pasti berlalu. Oleh karena itu mari kita sama-sama jaga dan taat pada protokol kesehatan.


“Munas ke XIX ini merupakan agenda penting dan strategis akan memberi nilai tambah dan mampu mendorong serta meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan spiritual, menumbuhkembangkan keimanan kepada Tuhan serta juga menjalin kerjasama antara seluruh komponen umat dalam konteks kehidupan bergereja, bermasyarakat bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Dia menyatakan Munas harus menjadi revitalisasi dan evaluasi terhadap berbagai program pelayanan dalam internal Gereja Kalvari pentakosta di Indonesia dalam melakukan pelayanan di tengah-tengah persekutuan jemaat Tuhan yang terus tumbuh, dan memberi buah serta menjadi garam dan terang, baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan,” imbuhnya.

Dia bercerita bahwa GKPMI merupakan salah satu denominasi gereja yang hadir di Indonesia sejak tahun 1953. Menurut dia, saat ini telah berusia 69 tahun. Oleh sebab itu kata dia, GKPMI harus berbenah dan berperan serta secara aktif sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama tetapi juga membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sosial ekonomi, kesejahteraan, kemanusiaan, keadilan.


“Terus bertumbuh dalam panggilan pelayanan,” ungkap dia.


Sasauw menambahkan awalnya peserta direncanakan 1000 orang. Hanya karena pandemi COVID-19 makanya kehadiran peserta dibatasi. Menurutnya, saat ini data yang telah masuk sebanyak 300-an peserta yang telah diregistrasi.


“Memang rencana semula menghadirkan seribuan peserta, hanya karena masih pandemi makanya membatasi kehadiran peserta. Jadi yang sekarang ikuti sekitar 300-an,” pungkasnya.

Kemudian Ketua Panitia Munas Pdt Maykell Padoma menjelaskan keberhasilan kegiatan Munas adalah kerja bersama. Menurut dia, suksesnya pelaksanaan kegiatan Munas tak lepas dari peran serta panitia.


“Kami dari panitia semua berjalan ini bukan dengan mudah, tapi ada banyak perjuangan yang kita lakukan. Sukses Munas terlepas dari sikap hati kita untuk melayani,” ujarnya.

Dia pun berharap melalui Munas ini gereja bukan hanya melayani tetapi memperlengkapi jemaatnya.


“Karena saya percaya jemaat itu punya potensi potensi bagaimana tergantung para pemimpin mempersiapkan generasi muda untuk membawa perubahan besar. Karena bangkit dan jadilah terang,” katanya. (dou)