AMURANG, SorotanNews.com — Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara mengambil langkah cepat sekaligus upaya terbaik penanganan warga terdampak ambruknya jembatan I’am Amurang. Pemkab pun mendirikan posko penanganan di tiga lokasi berbeda.
“Perihal musibah tersebut, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan Pak Bupati Franky Wongkar dan Wakil Bupati Petra Rembang menugaskan kami melakukan koordinasi dengan semua pihak/instansi terkait untuk menangani kondisi bencana yang terjadi ,” ungkap Pejabat Sekdakab Glady Kawatu.
Kawatu mengatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan semua stakeholder terkait, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan.
Selang waktu 14 hari masa darurat pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di lokasi bencana.
Selain itu, Pemkab Minsel juga telah membangun posko darurat bencana di tiga lokasi berbeda.
“Untuk posko sendiri pemerintah telah menyediakan beberapa tempat yakni posko pendataan korban, bantuan bencana atau logistik di kelurahan Uwuran 1 samping bank Mandiri, Posko pengungsian di Kantor Lurah Lewet serta Aula GMIM Sentrum Amurang,” terang Kawatu.
Di lokasi posko juga ditempatkan petugas medis dan mobil ambulans dari Dinkes, antisipasi gangguan kesehatan.
Selang waktu 14 hari masa darurat pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di lokasi bencana.
Dalam kejadian tersebut, menurut Sekda tidak terdapat korban jiwa. Hanya saja tercatat ada sebanyak 20 rumah warga yang tenggelam.
“5 rumah rusak berat, 5 cottage, 1 jembatan, 1 restauran/ rumah kopi, 10 perahu, lokasi Icon Im Amurang yang hancur,” tambahnya lagi.
Diketahui untuk mengantisipasi bencana susulan Pemkab juga berencana melakukan relokasi sementara pasar ikan. (*)
Tinggalkan Balasan