AMURANG, SorotanNews.com — Laga pengisian grup PS Tumpaan Utama kontra PS Haleluya Pondang berlangsung seru.
Pertandingan sengit yang berlangsung dramatis itu dimenangkan PS Tumpaan dengan skor 2-1, Jumat (15/07) sore kemarin.
Laga yang dipimpin Wasit Franky Tenges itu menampilkan pertaruhan habis-habisan kedua tim.
Apalagi squad kedua tim diperkuat jebolan-jebolan Piala Soeratin U-17 tahun 2021.
Jual beli serangan jadi pemantik. Euforia suporter bergemuruh menyaksikan pertandingan yang berlangsung di Lapangan Lopana Satu Amurang Timur.
PS Haleluya tampil dominan pada 10 menit awal pertandingan.
Pemain-pemain PS Haleluya tampil menyerang.
Menusuk langsung ke depan dengan memanfaatkan operan-operan pendek.
Sayangnya para pemain lini depan yang jadi tumpuan mendapat hadangan keras dari lini pertahanan bek-bek PS Tumpaan Utama yang berjibaku rapih dan kokoh.
Ujung-ujungnya serangan-serangan yang dibangun PS Haleluya mayoritas dimentahkan di area sepertiga akhir lapangan.
Sementara PS Tumpaan nampak mulai menyeimbangi pertandingan.
Pola permainan yang menerapkan strategi sprite out dan compact menahan serangan lawan kemudian membangun serangan balik ke jantung pertahanan Haleluya.
Pola main ini rupanya berhasil. Buktinya pada menit ke-26 Aditya Tanifan melesatkan sundulan kepala yang merobek gawang Haleluya dengan memanfaatkan tandangan pelanggaran.
Selang waktu 12 menit kemudian PSTU kembali menambah pundi-pundi gol menjadi 2-0 yang lagi-lagi dilakukan Aditya Tanifan.
Skor ini bertahan hingga turun minum PS Haleluya belum mampu memperkecil ketertinggalan.
Pada babak kedua kedua tim juga main seimbang. Jual beli serangan ke lini pertahanan lawan di lakukan.
PS Haleluya berusaha habis-habisan all out menyerang, namun lagi-lagi belum mampu menyamai kedudukan.
Beruntung PS Haleluya dihadiahi tendangan penalti lantaran pelanggaran yang dilakukan pemain lini pertahanan PSTU sehingga melalui tendangan penalti yang dilakukan Ronaldo Gimon pada menit ke-61 berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.
Skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan pertanda pertandingan berakhir, PS TU menang dramatis 2-1 mengalahkan PS Haleluya.
Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi PS Tumpaan Utama menatap pertandingan-pertandingan selanjutnya.
“Ini modal paling berharga. Tapi, bagi kami pertandingan tadi sangat berkesan. Ternyata Haleluya bukan lawan yang biasa. Mereka tim yang tangguh. Terimakasih sudah menampilkan permainan yang sangat puas,” komentar Manajer PS Tumpaan Epoy Rantung.
Sebaliknya, bagi PS Haleluya kekalahan ini tak lantas membuat peluang mereka untuk merengkuh gelar juara Piala Bupati CUP sirna.
Asal mampu mengemas strategi pada permainan kedua dan seterusnya tanpa kekalahan tim PS Haleluya juga memiliki peluang yang sama.
“Ini jadi evaluasi. Tapi kami optimis akan tampil maksimal lagi di pertandingan-pertanding berikut. Kami punya target tentu menjuarai turnamen ini,” ungkap Manager PS Haleluya Farlan Lengkong.
Meski timnya belum menang, namun bagi Staf Khusus bidang kepemudaan itu mengaku puas dengan laga tersebut.
“Kami bangga pertandingan tadi sangat memuaskan. Karena berlangsung ketat dan penuh dramatis,” respon Lengkong.
Sembari memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan turnamen Bupati CUP.
“Terimakasih kepada Bung Ketua Umum Panpel Mario Mandagie, semoga melalui turnamen ini masa depan sepakbola Minsel kian menjanjikan dan maju,” kata Lengkong.
Apresiasi yang sama pula diutarakan Manajer PS Tumpaan Epoy Rantung. Dia menyebut turnamen kali ini jauh berkelas.
“Ini turnamen bergengsi. Penyelenggaraannya sangat berkualitas. Tentu akan melahirkan para atlit sepakbola usia pembinaan yang baik untuk masa depan sepakbola Minsel,” sebutnya.
Sebelumnya Ketua Umum Bupati Minsel CUP Mario Mandagi berpesan setiap tim untuk bermain sportif.
“Junjung terus sportifitas, sebab turnamen kali ini dikemas dengan regulasi standar PSSI. Apalagi ajang ini sekaligus merupakan rangkaian dari preparation seleksi U-17 Piala Soeratin musim 2022,” harapnya.
Mandagi meyakini melalui ivent turnamen kali ini akan semakin memajukan sepakbola Minsel di masa-masa yang akan datang.
“Persminsel punya PR besar. Pada musim lalu kita mendapatkan gelar juara Piala Soeratin U-17 Zona Sulut, gelar ini harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan. Perlu diingat lebih mudah merebut daripada mempertahankan gelar,” ingat Mandagi. (dou)
Tinggalkan Balasan